One Step Closer to the Indigo Children. Children are a gift from God. As parents we are trusted by God to care for the child,
 even after your child’s circumstances, it is mandatory for you to still
 love him, whatever the advantages and disadvantages of the child, including if you have an Indigo child.
The term Indigo comes from the Spanish. Indigo Children and popularized the term from the book “Understanding Your Life Through Color” by Nancy Ann Tape 1980. Nancy examines the color of the aura of each child and correlate with a personality that is owned. From the research, Nancy suggests that children who have the aura color of indigo (a mix of purple and blue colors are better known as Indigo) shows the advantages that lead to the sixth sense (read: Indigo)
Either situation is referred to as excess Indigo what children have deficiencies. Indigo is a condition in which the child has a way of thinking is far more mature than his age. Generally, their way of thinking oriented technology. In addition they were not only able to see things mystical abilities thanks to a more spiritual side, Indigo children also could resolve questions that could not be answered by his age.
Another feature of the Indigo child is having a very high IQ than average, very sensitive, sharp feeling and can see the past and the things that exist in the future. Indigo Children are not the same with children who have a sixth sense, but the Indigo child must have a sixth sense, while people who have a sixth sense does not necessarily belong to the category of Indigo.
Physically and emotionally they are very sensitive. They are also very caring and empathy for others, too few to be seen not callous. Indigo Children can be irritable and rude, they need the confidence that he accepted and require counseling. Indigo also has a sense of depression at a young age if they feel it is okay to feel they were born or are unable to do anything to improve the world.
If you have an Indigo child, you do not have to treat things that are special to your child. Treat it the normal course, if you are too special treat it will interfere with their mental. In fact there are a number of opinions that Indigo is classified as “sick” or not normal and should be treated like children in general. In fact there are disorder Indigo children in the system exactly in the workings of the brain in the limbic system of the brain (neurotransmitters). You should consult a physician and psychiatrist for further treatment. You also can perform the religious scholars of religious therapy.
INDONESIAN LANGUAGE :
Banyak orang menyalah artikan tentang indigo. Tidak sedikit juga orang yg menganggap orang2 yg mempunyai kemampuan sixth sense adalah orang indigo. Hal itu tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar.
Perlu dipahami disini, indigo tidak sama dengan sixth sense. Orang-orang yg mempunyai kelebihan sixth sense belum tentu dia seorang indigo. Akan tetapi semua orang indigo, mempunyai kemampuan sixth sense. Kemampuan sixth sense dari tiap orang indigo pun juga berbeda beda. Selain kemampuan sixth sense itu sendiri, orang2 indigo juga mempunyai kelebihan lain. Semisal saja talenta, atau bakat dalam bidang tertentu, kemudian dalam hal psikis, kecerdasan yg diatas rata rata orang normal, dan masih banyak lagi. Berikut adalah ciri2 orang indigo :
1. Mereka pintar walaupun tidak selalu berada di tingkatan paling atas.
2. Kreatif dan sangat menikmati menciptakan sesuatu.
3. Selalu ingin tahu kenapa, khususnya jika mereka disuruh melakukan sesuatu.
4. Muak akan pekerjaan yang banyak dan berulang-ulang di sekolah.
5. Pemberontak di sekolah, menolak mengerjakan tugas dll. atau ingin memberontak tapi tidak berani karena ada tekanan dari orang tua.
6. Punya masalah dengan keberadaan, seperti tidak diterima, atau terasing. Biasanya menimbulkan perasaan ingin bunuh diri, tapi tidak benar-benar melakukannnya.
7. Punya masalaha dengan amarah.
8. Tidak nyaman dengan politik karena merasa suara mereka tidak dihitung, dan tidak peduli dengan hasil yang keluar.
9. Frustasi dengan budaya Amerika tradisional.
10. Tidak terima bila hak-hak mereka diambil atau diinjak-injak.
11. Punya hasrat yang membara untuk merubah dunia, tapi kesulitan menemukan jalurnya.
12. Mempunyai ketertarikan akan hal spiritual dan kemampuan psikis saat usia muda.
13. Punya beberapa “Role model” Indigo.
14. Punya intuisi yang kuat.
15. Punya sifat atau jalan pikir yang tidak biasa, sulit fokus pada tugas, atau meloncat-loncat di tengah pembicaraan.
16. Pernah mengalami pengalaman spiritual, psikis dll.
17. Sensitif terhadap yg berhubungan dgn listrik.
18. Mempunyai kesadaran akan dimensi lain.
19. Secara seksual sangat ekspresif atau malah menolak seksualitas aga bisa mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
20. Mencari arti hidup mereka dan mengerti tentang dunia, mereka bisa mencarinya dengan melalui agama, buku dll.
21. Waktu mereka merasa diri mereka seimbang, mereka akan menjadi kuat, sehat, dan individu yang bahagia.
 
 
 
The term Indigo comes from the Spanish. Indigo Children and popularized the term from the book “Understanding Your Life Through Color” by Nancy Ann Tape 1980. Nancy examines the color of the aura of each child and correlate with a personality that is owned. From the research, Nancy suggests that children who have the aura color of indigo (a mix of purple and blue colors are better known as Indigo) shows the advantages that lead to the sixth sense (read: Indigo)
Either situation is referred to as excess Indigo what children have deficiencies. Indigo is a condition in which the child has a way of thinking is far more mature than his age. Generally, their way of thinking oriented technology. In addition they were not only able to see things mystical abilities thanks to a more spiritual side, Indigo children also could resolve questions that could not be answered by his age.
Another feature of the Indigo child is having a very high IQ than average, very sensitive, sharp feeling and can see the past and the things that exist in the future. Indigo Children are not the same with children who have a sixth sense, but the Indigo child must have a sixth sense, while people who have a sixth sense does not necessarily belong to the category of Indigo.
Physically and emotionally they are very sensitive. They are also very caring and empathy for others, too few to be seen not callous. Indigo Children can be irritable and rude, they need the confidence that he accepted and require counseling. Indigo also has a sense of depression at a young age if they feel it is okay to feel they were born or are unable to do anything to improve the world.
If you have an Indigo child, you do not have to treat things that are special to your child. Treat it the normal course, if you are too special treat it will interfere with their mental. In fact there are a number of opinions that Indigo is classified as “sick” or not normal and should be treated like children in general. In fact there are disorder Indigo children in the system exactly in the workings of the brain in the limbic system of the brain (neurotransmitters). You should consult a physician and psychiatrist for further treatment. You also can perform the religious scholars of religious therapy.
INDONESIAN LANGUAGE :
Banyak orang menyalah artikan tentang indigo. Tidak sedikit juga orang yg menganggap orang2 yg mempunyai kemampuan sixth sense adalah orang indigo. Hal itu tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar.
Perlu dipahami disini, indigo tidak sama dengan sixth sense. Orang-orang yg mempunyai kelebihan sixth sense belum tentu dia seorang indigo. Akan tetapi semua orang indigo, mempunyai kemampuan sixth sense. Kemampuan sixth sense dari tiap orang indigo pun juga berbeda beda. Selain kemampuan sixth sense itu sendiri, orang2 indigo juga mempunyai kelebihan lain. Semisal saja talenta, atau bakat dalam bidang tertentu, kemudian dalam hal psikis, kecerdasan yg diatas rata rata orang normal, dan masih banyak lagi. Berikut adalah ciri2 orang indigo :
1. Mereka pintar walaupun tidak selalu berada di tingkatan paling atas.
2. Kreatif dan sangat menikmati menciptakan sesuatu.
3. Selalu ingin tahu kenapa, khususnya jika mereka disuruh melakukan sesuatu.
4. Muak akan pekerjaan yang banyak dan berulang-ulang di sekolah.
5. Pemberontak di sekolah, menolak mengerjakan tugas dll. atau ingin memberontak tapi tidak berani karena ada tekanan dari orang tua.
6. Punya masalah dengan keberadaan, seperti tidak diterima, atau terasing. Biasanya menimbulkan perasaan ingin bunuh diri, tapi tidak benar-benar melakukannnya.
7. Punya masalaha dengan amarah.
8. Tidak nyaman dengan politik karena merasa suara mereka tidak dihitung, dan tidak peduli dengan hasil yang keluar.
9. Frustasi dengan budaya Amerika tradisional.
10. Tidak terima bila hak-hak mereka diambil atau diinjak-injak.
11. Punya hasrat yang membara untuk merubah dunia, tapi kesulitan menemukan jalurnya.
12. Mempunyai ketertarikan akan hal spiritual dan kemampuan psikis saat usia muda.
13. Punya beberapa “Role model” Indigo.
14. Punya intuisi yang kuat.
15. Punya sifat atau jalan pikir yang tidak biasa, sulit fokus pada tugas, atau meloncat-loncat di tengah pembicaraan.
16. Pernah mengalami pengalaman spiritual, psikis dll.
17. Sensitif terhadap yg berhubungan dgn listrik.
18. Mempunyai kesadaran akan dimensi lain.
19. Secara seksual sangat ekspresif atau malah menolak seksualitas aga bisa mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
20. Mencari arti hidup mereka dan mengerti tentang dunia, mereka bisa mencarinya dengan melalui agama, buku dll.
21. Waktu mereka merasa diri mereka seimbang, mereka akan menjadi kuat, sehat, dan individu yang bahagia.
Sebetulnya
  di Indonesia, khususnya di  Jakarta, dalam beberapa tahun terakhir  
banyak media massa yang mengulas  tentang anak-anak Indonesia yang  
memiliki indera keenam atau disebut  juga memiliki “mata ketiga”.
Dalam
   bahasa populernya disebut indigo child atau sixth sense karena   
anak-anak tersebut punya ciri-ciri khusus yang agak berbeda dengan   
anak-anak kebanyakan. Nanti kita akan melihat apa saja ciri-ciri   
tersebut.
Majalah
  remaja  Hai tahun lalu sudah mengupas tentang indigo child lengkap  
dengan  beberapa contoh anak-anak yang berhasil diwawancara termasuk  
beberapa  artis remaja kita yang menceritakan suka duka punya karunia  
semacam itu  karena ada sebagian orang yang menganggap kemampuan itu  
bukan sebagai  karunia, tetapi sebagai masalah kutukan. Kenapa sampai  
itu terjadi  begitu? Kita lihat ceritanya di bawah ini.
Berbeda
   dengan anak yang mendapat predikat jenius yang kemampuan otak mereka 
  luar biasa pintar dan menjadikan mereka menonjol dalam prestasi 
belajar,   dan selalu dipastikan selalu menduduki peringkat satu di 
kelas bahkan   di angkatannya, anak-anak yang termasuk indigo child 
dalam kehidupan   sehari-hari bisa terkesan biasa-biasa saja dalam segi 
prestasi, bahkan   ada beberapa yang harus tinggal kelas.
Itu
   sebenarnya bukan berarti indigo child anak yang ber-IQ rendah, malah 
  sebaliknya kalau diperiksa bahkan IQ mereka banyak yang sangat tinggi,
   setaraf, bahkan lebih dari, IQ anak jenius. Nah di mana masalahnya,  
 kenapa mereka bisa berbeda. Indigo child kebanyakan malas belajar dan  
 kurang ambisi, bahkan beberapa anak mengeluh sering sakit kepala karena
   banyak hal yang mereka tidak mengerti berada di pikiran mereka.
Walaupun akhirnya kita melihat banyak juga anak indigo memang bisa mencetak prestasi bintang menyamai anak-anak jenius.
Indigo Child
Seperti kita ketahui, manusia umumnya memunyai lima indera, tetapi apa sih yang dinamakan indera keenam, sampai lahir istilah itu. Kata indigo sendiri diambil dari nama warna yaitu indigo, yang dikenal sebagai warna biru sampai violet. Bagaimana hubungan warna itu dengan anak-anak yang mendapat julukan tersebut dan diketahui memiliki indera keenam, Indera yang dimaksud adalah intuisi, semua orang sebetulnya memiliki intuisi tetapi khusus anak indigo mempunyai intuisi yang luar biasa tajam di atas kemampuan orang kebanyakan.
Seperti kita ketahui, manusia umumnya memunyai lima indera, tetapi apa sih yang dinamakan indera keenam, sampai lahir istilah itu. Kata indigo sendiri diambil dari nama warna yaitu indigo, yang dikenal sebagai warna biru sampai violet. Bagaimana hubungan warna itu dengan anak-anak yang mendapat julukan tersebut dan diketahui memiliki indera keenam, Indera yang dimaksud adalah intuisi, semua orang sebetulnya memiliki intuisi tetapi khusus anak indigo mempunyai intuisi yang luar biasa tajam di atas kemampuan orang kebanyakan.
Mereka
   demikian peka seperti halnya anak jenius mempunyai kepintaran di atas
   rata-rata, demikian juga anak indigo mempunyai intuisi luar biasa  
tajam.
Dalam
   literatur kesehatan seperti yoga, prana, autohipnotis, meditasi dan  
 sebagainya dikenal bahwa manusia selain mempunyai fisik yang bisa   
dilihat dan diraba juga mempunyai tubuh halus yang hanya bisa dilihat   
oleh orang-orang yang berbakat kewaskitaan, yaitu orang yang extra   
sensory perception (ESP)-nya berkembang dengan baik karena tubuh halus  
 itu berbentuk energi sinar berada di bawah empat oktaf dari kemampuan  
 mata kasat melihat.
Mata
   kasat sendiri hanya mampu melihat warna pelangi, yaitu dari ungu  
sampai  merah. Sedangkan badan halus itu berada di bawah warna merah  
termasuk  far infra red ray (FIR) dengan panjang gelombang sekitar 12-6 
 mikron,  frekuensi 60-120 Hz, dan orang awam mengenalnya dengan 
sebutkan  aura.  Yaitu, sinar elektro-magnetik dari tubuh. Sinar 
elektromagnetik  yang  memancar dari tubuh seseorang berbentuk elips 
mengelilingi tubuh  fisik,  kualitas warna dan kepadatannya 
mengindikasikan kesehatan dan  karakter  seseorang.
Untuk
  mengetahui  apa warna sinar elektromagnetik yang dikenal sebagai aura,
  kini orang  tidak perlu menunggu sampai mempunyai kemampuan ESP yang  
dikenal juga  dengan istilah “mata ketiga”. Di Jakarta sudah ada mesin  
foto aura  generasi akhir yang disebut Aura Video Station.
Di
   situ kita bisa melihat secara langsung di layar monitor energi sinar 
  elektromagnetik atau aura itu bergerak membentuk selubung dari tubuh  
 fisik sesuai dengan tingkatan kesehatan dan emosi seseorang yang   
diproyeksikan dengan warna. Nah, warna anak indigo sementara ini   
berdasarkan fakta yang terkumpul umumnya berwarna biru sampai violet   
sebagai dominasi dari aktifnya cakra keenam, yang juga disebut cakra   
“mata ketiga”.
Berikut
  ini  kita akan melihat apa itu cakra dan dari mana kaitan warna itu  
dengan  intuisi tajam yang menjadikan seseorang berpredikat indigo  
dengan  ketajaman intuisinya.
Di
   tubuh halus manusia yang disebut juga tubuh bioplasmik diketahui 
punya   pintu-pintu energi. Kesehatan pintu-pintu energi itulah yang 
mendasari   energi elektromagnetik (aura) seseorang dan warna yang 
tertangkap   sebagai pancaran sinar elektromagnetik itu adalah hasil 
dominasi   keaktifan pintu-pintu energi tersebut. Pintu-pintu energi itu
 disebut   cakra diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti roda yang 
berputar.
Dalam
   literatur Yoga dikenal tubuh bioplasmik seseorang punya pintu-pintu  
 energi yang berjumlah sekitar 360 dan terdiri dari pintu-pintu besar,  
 sedang, dan kecil. Tetapi yang sangat berperan menghasilkan warna aura 
  adalah pintu-pintu besar, dan dikenal dengan sebutan cakra-cakra utama
   yang berjumlah tujuh dan punya nama dan warna tertentu, serta memberi
   intensitas energi sendiri-sendiri pada tiap wilayah kesehatan organ 
dari   tubuh fisik itu sendiri yang dijabarkan sebagai berikut.
- Cakra dasar warna energi merah bertanggung jawab untuk kesehatan tulang dan otot di tubuh fisik dan memberi energi pada semangat hidup seseorang.
- Cakra kedua warna energi oranye bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi dan memberi energi pada kemampuan berinteraksi dengan sesama.
- Cakra ketiga warna energi kuning bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi dan memberi energi pada ambisi seseorang baik positif maupun negatif.
- Cakra keempat warna energi hijau bertanggung jawab pada semua organ yang berada dalam rongga dada dan memberi energi pada timbang rasa perasaan seseorang.
- Cakra kelima warna energi biru bertanggung jawab pada organ dalam rongga leher termasuk telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan memberi energi pada kemampuan seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi, juga berkreativitas halus seperti melukis, dan menulis.
- Cakra keenam warna energi indigo disebut juga nilai yang bertanggung jawab pada seluruh organ dalam rongga kepala termasuk pancaindera dan memberi energi pada kepekaan intuisi dan ketajaman perasaan (felling) untuk hal-hal abstrak, seperti berpikir cepat.
- Cakra ketujuh warna energi violet bertanggung jawab pada semua organ di kepala, khususnya otak dan memberi energi pada sikap seseorang berhubungan dengan keillahian.
Jadi,
   jelas bukan indigo child memiliki ketajaman intuisi karena dari sinar
   elektromagnetik tubuhnya saja, yaitu auranya yang hampir seluruhnya  
 merupakan tanda keaktifan yang lebih dominannya pintu energi yang satu 
  itu yakni cakra mata ketiga yang terindikasikan mengeluarkan energi   
berwarna indigo.
Umumnya
   orang yang berbakat sebagai indigo sudah tampak sejak lahir, bahkan  
 kenyataan sebagaimana umumnya juga merupakan karunia yang 
turun-temurun.   Jadi, secara alami mereka memang punya karunia itu dan 
ketajaman   intuisinya berlainan satu dengan yang lain.
Ada
   yang sangat peka sampai bisa mempunyai penglihatan menembus ruang dan
   waktu, misalnya sambil mengadakan hubungan telepon dia bisa menebak  
 lawan bicaranya pakai baju warna apa atau sambil ngemil apa, juga   
mempunyai penglihatan akan kejadian-kejadian yang lalu atau yang akan   
datang dan keahlian seperti ini dimiliki orang yang dijuluki paranormal.
Tetapi,
   ada juga yang hanya bisa merasakan kenyamanan suatu tempat atau lebih
   bisa membaca “pikiran orang”, ada juga yang bisa mengerjakan sesuatu 
  yang tidak pernah dia pelajari sebelumnya, seperti keahlian olahraga  
 tertentu, menulis, melukis sampai menjadi ahli tata rambut terkenal 
dsb.
Ada
   sebagian orang yang berubah menjadi indigo child dan memiliki segala 
  kelebihannya karena terbebas dari suatu penyakit berat atau kecelakaan
   parah yang biasanya secara medis sudah dinyatakan tidak ada harapan  
 hidup lagi, tetapi tahu-tahu bisa kembali sehat normal dan menjalani   
hidup seolah baru terbebas dari kematian dan mempunyai kemampuan intuisi
   tajam, bahkan jadi bisa memunyai keahlian-keahlian khusus, seperti  
jadi  terapis/ pengobat dengan kemampuan khusus/tabib tanaman obat dan  
 sebagainya.
Menangani Anak-anak Indigo
Umumnya anak Indigo berkepintaran tinggi, walaupun tidak bisa diukur dengan prestasi sekolah dengan ukuran peringkat. Mereka punya kemampuan berpikir, berdialog setingkat orang dewasa. Jadi, hati-hati kalau berhadapan dengan seorang indigo jangan mengukur kemampuan berpikir mereka dari usia dan pendidikannya. Terkadang apa yang tidak sampai dalam alam pikir kita sebagai orang dewasa, indigo bisa mencapainya. Jadi, terkesan ia banyak akalnya dan banyak maunya, menjadikan mereka suka dicap sebagai anak kecil “sok tahu” atau kalau orang dewasa dicap sebagai orang sombonglah karena suka menganggap lawan berdialog “telmi” (telat mikir).
Umumnya anak Indigo berkepintaran tinggi, walaupun tidak bisa diukur dengan prestasi sekolah dengan ukuran peringkat. Mereka punya kemampuan berpikir, berdialog setingkat orang dewasa. Jadi, hati-hati kalau berhadapan dengan seorang indigo jangan mengukur kemampuan berpikir mereka dari usia dan pendidikannya. Terkadang apa yang tidak sampai dalam alam pikir kita sebagai orang dewasa, indigo bisa mencapainya. Jadi, terkesan ia banyak akalnya dan banyak maunya, menjadikan mereka suka dicap sebagai anak kecil “sok tahu” atau kalau orang dewasa dicap sebagai orang sombonglah karena suka menganggap lawan berdialog “telmi” (telat mikir).
Anehnya
  apa  yang mereka mau, umumnya akan didapatkan dengan mudah dan 
terkesan  tidak  masuk akal. Misalnya, anak indigo merengek pada mamanya
 minta  kue  kesukaannya, tetapi karena banyak hal sang mama tidak bisa 
 memberinya,  dia menangis sambil sesumbar kalau hari ini dia pasti  
mendapatkan kue  tersebut dan dengan tegas dia katakan berulang-ulang  
pasti akan  mendapatkannya!
Sang
  Mama  hanya menghela napas di dalam batin berguman sendiri, yang  
mengatakan  walaupun kamu menangis memangnya siapa yang mau memberikan  
kue  kesukaanmu? Tetapi, apa yang terjadi, sore hari sang ayah pulang  
sambil  membawa kue yang dinanti dan ayah mendapatkannya sebagai  
oleh-oleh dari  seorang relasi yang berkunjung ke kantor. Nah kebetulan 
 bukan!
Jadi, jangan menyepelekan tekad mereka untuk mendapatkan.
Indigo banyak yang memunyai kemampuan di luar nalar. Misalnya, dia bisa melihat dan berdialog dengan teman-teman di alam lain yang tidak bisa dilihat orang lain atau mendadak piknik keluarga yang sudah dirancang matang jauh hari sebelumnya hanya karena dia merasakan akan mendapat rintangan atau kecelakaan dalam perjalanan, jadi batal.
Indigo banyak yang memunyai kemampuan di luar nalar. Misalnya, dia bisa melihat dan berdialog dengan teman-teman di alam lain yang tidak bisa dilihat orang lain atau mendadak piknik keluarga yang sudah dirancang matang jauh hari sebelumnya hanya karena dia merasakan akan mendapat rintangan atau kecelakaan dalam perjalanan, jadi batal.
Nah
   itulah dilema bagi lingkungannya karena kalau intuisi sang indigo   
dipercaya, batallah piknik keluarga hanya karena perasaan yang tidak   
berdasar. Tetapi, kalau ditentang juga sudah ada rasa takut bahwa itu   
adalah firasat dan semua bisa saja terjadi. Akhirnya indigo juga dikecam
   sebagai “biang kerok” lah, bahkan ada yang menganggapnya sebagai 
orang   sakit jiwa sampai-sampai diharuskan bahkan dipaksa untuk mau 
diterapi   psikiater.
Ada
  seorang  remaja datang menangis sambil bertutur bahwa dia bukan  
mengkhayal, atau  gila seperti yang orangtuanya tuduhkan kepadanya.  
Yaitu bahwa dia  betul-betul melihat makhluk-makhluk pengganggu yang  
selalu mendatanginya  dan menyebabkan salah satu anggota keluarga  
tersebut sakit berat.
Dia
   katakan kenapa sering melempar barang-barang dalam kamar atau di 
ruang   lain dalam rumah hanya karena dia melihat dan ingin mengusir   
makhluk-makhluk menyeramkan yang dilihatnya dengan lemparan tersebut,   
tetapi sang ibu yang merasa sebagai keluarga yang taat dalam beragama   
kalau sampai mempercayai hal-hal yang dituturkan anaknya adalah sesuatu 
  yang memalukan.
Karena
  itu,  sang ibu berkilah mana ada makhluk halus (setan) yang berani  
mengusik  keluarganya, padahal mereka taat beribadah, rajin berdoa dan  
sebagainya.  Akibatnya vonis yang dianggap tidak waras dan  
ditempatkannya  “sementara” dia untuk dirawat di Klinik Rehabilitasi  
Jiwa di Jawa Timur.  Katakanlah sungguh sangat beruntung kalau anak  
indigo lahir di  tengah-tengah keluarga yang memang punya karunia itu  
atau paling tidak  memahaminya, seperti ibu yang penulis kenal baik,  
sang ibu bertutur  kalau dia dulu sering dimarahi, bahkan dipukul karena
  sang mama yang  panik ketakutan karena diteriaki banyak makhluk kecil 
 yang menyeramkan  merambat di tubuh sang mamanya.
Sekarang
   anak tersebut sudah menjadi seorang ibu yang berputra-putri tiga 
orang   dan semua seperti dirinya, putri terbesar memunyai ketajaman 
intuisi   yang luar biasa sampai-sampai semua program yang dibuatnya 
hampir selalu   gol. Misalnya masuk sekolah dengan uang bayaran yang 
jauh di bawah   teman-temannya supaya uang yang diberikan ayahnya 
tersisa untuk membeli   barang-barang khayalannya.
Anehnya,
   jumlah angka rupiahnya bisa persis yang dia rancang dan putri itu  
punya  kharisma yang bisa membuat teman-teman mau membantu apa saja   
keperluannya mulai dari hal-hal sepele sampai hal-hal yang besar dan   
repot.
Putra
  kedua seperti  ibunya melihat makhluk-makhluk halus berkeliaran dan  
membuatnya mendapat  julukan “si penakut” karena selalu minta ditemani  
kalau masuk ruangan  yang dia katakan makhluknya jail dan dia takut  
sendirian. Tetapi, karena  sang ibu dulu juga mengalaminya, keadaan  
“lebih beres” daripada  mempunyai ibu yang tidak melihat dan tidak  
percaya bahkan memvonis gila.
Putra
   ketiga memiliki intuisi tajam seperti kakak pertamanya dan suka  
menjadi  mitra bersama ibunya untuk memprogram keinginan-keinginan mulai
  dari  mendapatkan tempat parkir yang gampang di mal-mal yang ramai  
sampai  mendapatkan barang-barang keperluan yang sulit didapat, sehingga
  bisa  didapat dengan mudah karena hanya mereka berdua menyatukan  
pikiran untuk  mendapatkannya. Tinggal sang ayah yang sering dibuat  
bengong dan sering  diteriaki “uuh ayah telmi deh”.
Coba
   kita lihat di film-film barat bagaimana pihak kepolisian merekrut   
orang-orang indigo yang disebut juga cenayang untuk membantu mengungkap 
  kejahatan yang pelik untuk diungkap secara nalar normal. Bahkan, ada  
 sekolah-sekolah atau perkumpulan khusus untuk orang dengan bakat itu.  
 Teman penulis mendapatkan gelar S3-nya dari Amerika untuk bakatnya itu 
  dan merasa sangat bahagia karena toh sekarang dengan karunianya dia 
bisa   membantu sesama dan memerlukannya.
Di Amerika, anak jenius yang ditulis oleh Ibu Theresia Sujanti tersebut langsung ditangani dan diangkat jadi aset negara.
Tetapi,
   di Indonesia perhatian untuk anak jenius saja masih tanda tanya,   
apalagi untuk anak indigo yang sering dicemooh “ada-ada saja”.
Nah,
   sangat disayangkan bukan, diharapkan ada yang mau memelopori dan   
mendanai untuk membuat klub khusus supaya mereka bisa menarik manfaat   
dari karunianya. Tidak sedikit anak indigo yang kebingungan dengan   
kemampuannya menjadi frustrasi dan akhirnya menempuh jalan yang salah   
dalam mengarungi hidup ini, seperti terjebak dalam pemakaian narkoba   
karena ingin menghilangkan apa saja yang mereka alami dari lingkungannya
   yang selalu mencemooh dan mengecapnya sebagai orang miring, anak  
kacau,  anak pembangkang dan sebagainya.
Mungkin
   bagi orang yang tidak mengalami akan terus mencemooh, tetapi penulis 
  yakin di Jakarta saja banyak orang yang masuk kategori indigo child,  
 bahkan beberapa orang yang punya nama besar dengan keahliannya yang   
memadai, seperti seorang psikiater anak, psikologi, dokter, dosen, guru 
  atau siapa saja yang mau memikirkan masa depan anak-anak, diharapkan  
 untuk membantu mendirikan klab khusus untuk anak-anak itu, dan memberi 
  pengarahan yang benar, agar keadaan anak indigo yang frustrasi tidak  
 menimbulkan kejengkelan, kekacauan keluarga atau “keaiban keluarga”   
karena dianggap punya anak cacat, yaitu sakit jiwa sungguh memalukan.
Jangan
   menutup kemungkinan bahwa mereka semua bisa berguna bagi kepentingan 
  umum dengan bakat-bakatnya. Setahu penulis untuk orang dewasa di 
Jakarta   sudah ada klub metafisika yang mengadakan kegiatan berkumpul 
untuk   berdiskusi di kalangan mereka sesama anggota dan diadakan 
sebulan sekali   bertempat di suatu hotel di bilangan Jakarta Selatan, 
tetapi untuk  anak  sampai remaja sangat diharapkan dan dinantikan 
terwujudnya klab   tersebut.
Comments
again.
my site :: Rushfit ultimate Home Fitness Review
Welcome to my site [url=http://www.about-dogs.zoomshare.com/]www.about-dogs.zoomshare.com[/url].